Distrik Selcuk berjarak 74 km dari Izmir dan dapat ditempuh dengan menggunakan mini bus jurusan Izmir- Kusadasi atau kereta dari stasiun Izmir. Jika Traveller sudah berada si selcuk, Traveller dapat menaiki minibus jurusan Kusadasi atau Paucak untuk sampai di kota tua Ephesus.

Selcuk merupakan salah satu distrik yang terletak di provinsi Izmir. Distrik ini berbatasan dengan Torbali di utara, Menderes di barat laut, Tire di timur laut, Germecin di timur dan Kusadasi di selatan. Di Selcuk terdapat kota tua yang legendaris, yaitu Ephesus (Turki: Efes). Selainn terkenal dengan puing-puingnya, Ephesus (Efesus) juga terkenal dengan klub bola basketnya “Anadolu Efes“.

Kota tua Efesus berada di negara Turki dan terletak di distrik Selcuk, tepatnya di Efes Yolu, Provinsi Izmir. Sejarah Kota Efesus sendiri membentang hingga sekitar tahun 6000 SM pada era Neollitik. Pada era Hitit, nama kota ini adalah Apasas. Sekitar Tahun 1050 SM, para imigran dari Yunani mulai tinggal di pelabuhan ini, hanya untuk dipindahkan ke sekitar kuil Artemis pada tahun 560 SM. Kota Efesus didirikan kurang lebih pada tahun 300 SM oleh seorang jendral dari masa Alexander Agung yaitu Lysimachus. Ephesus menikmati masa keemasannya pada periode Helenistik dan Romawi sebagai ibu kota Provinsi Asia dan pelabuhan besar dengan populasi saat itu 200ribu jiwa. Pada era Bizantium, kota ini sekali lagi dipindahkan ke bukit Ayasuluk di Selcuk, tempat dimana kota Efesus didirikan untuk pertama kalinya.

Ekspedisi dan ekplorasi terbaru telah menemukan gundukan-gundukan pemukiman prasejarah di perbukitan Efesus, yang dipercaya merupakan sisa zaman perunggu dan pemukiman orang Hitit di bukit ayasuluk.

Di kota tua ini, Traveller dapat kembali ke masa lampau dengan melihat puing-puing dari kuil Artemis, kuil Hadrian, teater besar yang dapat menempung 20ribu orang, perpustakaan mega Celsus yang menjadi ikon dari kota tua Efesus, Gereja Maria, Gua Ashabul Kahfi dan masih banyak lagi.

Gua Asbul Kahfi adalah gua tempat 7 pemuda yang lari dari kezaliman seorang raja dan bersembunyi. Ashabul Kahfi berarti penghuni-penghuni gua. Mereka lalu tertidur di gua tersebut selama dari 309 tahun (menurut cerita/riwayat  “309 tahun“). Selama ini para pakar percaya terdapat 33 gua Ashabul Kahfi, 4 diantaranya di turki dan salah satunya berada di Ephesus. Tak bisa dipungkiri, Traveller akan berdecak kagum melihat puing-puing bersejarah ini.

Traveller sebaiknya menyediakan waktu sehari petuh agar dapat menjelajahi seluruh kawasan kota tua yang lumayan luas ini. Jika berkunjung pada musim panas, tentunya cuaca akan sangat panas. Ketika merasa kelelahan, Traveller dapat berteduh dan beristirahat di bawah pepohonan rindang di kota tua efesus. Tanpa perlu diingat, Traveller dilarang piknik dan membuang sampah sembarangan di kawasan ini. Traveller boleh dengan bebas berfoto atau memotret puing-puing yang berada di kawasan tersebut tapi tidak boleh merusaknya.

Di sebelah kanan pintu gerbang, Traveller akan menemukan sebuah counter yang bertulisakan Audio Guide/Rent Area. Disitu Traveller dapat menyewa perangkat audio dalam beberapa bahasa, termasuk beberapa bahasa negara besar di Eropa dan peta dengan membayar 15 TL. Traveller haru meninggalakan tanda pengenal seperti paspor untuk melakukan hal ini. Tanda pengenal tersebut berlaku sebagai jaminan bahwa Traveller akan mengembalikan barang yang disewa. Disebelah kiri gerbang terdapat museum shop. Jika Traveller tidak ingin menyewa perangkat audio dan peta tersebut, Traveller tetap dapat mengetahui informasi yang diperlukan dari plang-plang yang terdapat disana.